Minggu, 12 Oktober 2014

Bagaimana pendapat Bukhori ?? Beliau buat judul orang yang tidak wudhu karena ragu ragu sehingga yakin

Asal pada satu hukum itu tetapnya sesuatu atas asalnya selama tidak ada perubahan.seperti hukum wajib bagi salat yang lima. Maka tetap asal hukumnya tidak ada perubahan hukum. Apabila sudah yakin wudhu kemudian ragu ragu. Maka wudhu itu tidak batal karena sebab ragu ragu, wudhu apa barang kali yang dilakukan karena ragu ragu. Dalam satu kaidah dinyatakan, al yakinu laa yujaalu bi sakki (yang yakin tidak dikalahkan olehkeragu - raguan). Dari keterangan tersebut diketahui bahwa keraguan itu perolehan dua perkara yang sama, tidak ada yang mendominasi antara keduanya. apabila sudah yakin punya wudhu kemudian ragu ragu maka wudhunya tidak batal karena sebab ragu ragu. apabila ketika shalat diragukan keluar sesuatu maka teruskan shalatnya karena sah shalatnya.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Rasa Malu yang manakah yang sesuai dengan agama islam ???

apakah kita punya rasa malu itu salah satu dari iman. demikian yang diungkapkan nabi saw. yang dimaksud malu tersebut bukan malu yang sering terdengar di kalangan umum seperti dikatakan saya tidak bisa hadir ke undangan si anu karena malu, malu seperti ini disebutnyaWahan (lemah) dalam bahasa al Quran. malu yang dimaksud nabi saw adalah malu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan agama karena takut aib menurut dirinya, orang lain atau Allah Swt. rasa malu tersebut tidak lain akan mendatangkan kebaikan seperti sabda nabi saw ; tiap tiap malu seperti itu baik semuanya tidak datang kecuali membawa kebaikan. seperti dalam riwayat yang lain, sesungguhnya dari rasa malu seperti itu ada waqor dan sakinah (ketentraman).namun mengerikan sekali apabila apabila rasa malu tersebut telah tiada maka akan mendatangkan beberapa kejelekan yang beruntun. hal ini seperti yang diungkapkan nabi saw sebagai nasehat. apabila Allah brkehendakmmbinasakn hamba maka Dia mencabut rasa malu darinya, apabila tlah dicabut rasa malu darinya kamu tdk menemuinya kecuali saling membenci, apabila kamu tidak menemuinya kecuali saling membenci dicabut amanah (kejujuran) darinya, apabila dicabut amanah darinya, kamu tidak menemuinya kecuali saling menghianati. apabila kamu tidak menemuinya kecuali saling menghianati maka dicabut rohmat (sayang) darinya. apabila dicabut rohmat darinya kamu tidak menemuinya kecuali saling ( rojiman mula'anan) melaknat.apabila kamu tidak menemuinya kecuali saling melaknat dicabut ribqoh (tali beungkeutan) islam. HR. Ibnu Majah.apakah kita punya rasa malu ? malu salah satu dari iman. demikian yang diungkapkan nabi saw. yang dimaksud malu tersebut bukan malu yang sering terdengar di kalangan umum seperti dikatakan saya tidak bisa hadir ke undangan si anu karena malu, malu seperti ini disebutnyaWahan (lemah) dalam bahasa al Quran. malu yang dimaksud nabi saw adalah malu melakukan perbuatan yang bertentangan dengan agama karena takut aib menurut dirinya, orang lain atau Allah Swt. rasa malu tersebut tidak lain akan mendatangkan kebaikan seperti sabda nabi saw ; tiap tiap malu seperti itu baik semuanya tidak datang kecuali membawa kebaikan. seperti dalam riwayat yang lain, sesungguhnya dari rasa malu seperti itu ada waqor dan sakinah (ketentraman).namun mengerikan sekali apabila apabila rasa malu tersebut telah tiada maka akan mendatangkan beberapa kejelekan yang beruntun. hal ini seperti yang diungkapkan nabi saw sebagai nasehat. apabila Allah brkehendakmmbinasakn hamba maka Dia mencabut rasa malu darinya, apabila tlah dicabut rasa malu darinya kamu tdk menemuinya kecuali saling membenci, apabila kamu tidak menemuinya kecuali saling membenci dicabut amanah (kejujuran) darinya, apabila dicabut amanah darinya, kamu tidak menemuinya kecuali saling menghianati. apabila kamu tidak menemuinya kecuali saling menghianati maka dicabut rohmat (sayang) darinya. apabila dicabut rohmat darinya kamu tidak menemuinya kecuali saling ( rojiman mula'anan) melaknat.apabila kamu tidak menemuinya kecuali saling melaknat dicabut ribqoh (tali beungkeutan) islam. HR. Ibnu Majah.y